FGD PMB Mandiri, Rektor Minta Libatkan Konsorsium Keilmuan
Syahida Inn, Berita UIN Online— Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D., meminta penyusunan naskah soal seleksi masuk calon mahasiswa jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Mandiri melibatkan konsorsium keilmuan. Seleksi juga diharap mempertimbangkan afirmasi daerah terluar Indonesia guna memberikan pemerataan pendidikan generasi bangsa.
Demikian disampaikan Rektor Asep Jahar saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri UIN Jakarta Tahun Akademik 2024/2025 di Syahida Inn, Rabu (13/12/2023). FGD dihadiri sejumlah pimpinan rektorat, biro, dan dekanat fakultas di lingkungan UIN Jakarta.
“Penyusunan naskah soal seleksi harus diperkuat. Ini dengan melibatkan konsorsium keilmuan,” tandasnya.
Pelibatan konsorsium keilmuan, lanjutnya, diperlukan agar terus dilakukan penguatan kualitas naskah soal yang digunakan dalam menjaring para calon mahasiswa UIN Jakarta. Penguatan sendiri diperlukan agar input mahasiswa baru yang diterima UIN Jakarta merupakan para mahasiswa baru potensial.
Selain itu, Rektor Asep Jahar menambahkan, proses seleksi PMB Mandiri UIN Jakarta perlu mempertimbangkan afirmasi siswa didik asal daerah terluar Indonesia. Afirmasi dilakukan sebagai peranan UIN Jakarta dalam pemerataan akses pendidikan bagi generasi bangsa.
“Hal-hal ini harusnya juga menjadi bagian dari pertimbangan kita,” imbuhnya.
Lebih jauh, Rektor Asep Jahar berpesan agar disiapkan berbagai teknis PMB Mandiri sendiri. Diantaranya penyiapan bank soal dengan melibatkan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) guna menjamin mutu soal.
Begitu juga penyusunan soal diharapkan betul-betul menerapkan bobot tekanan soal ujian. Ini bisa mencakup soal yang merepresentasikan bidang keilmuan sains, sosial, dan humaniora.
Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswan, dan Kerjasama (AAKK) Priyono M.Pd mengungkapkan, FGD penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri dilakukan sebagai bagian dari adaptasi atas kebutuhan perkembangan kualitas seleksi. “PMB dari tahun ke tahun alami perkembangan, UIN Jakarta perlu melakukan adaptasi sistemnya,” katanya. (Farah NH/ZM)