Ketua Panitia PMB PTKIN Pantau Langsung Kelancaran UM-PTKIN di UIN Jakarta
Fakultas Psikologi, Berita UIN Online- Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melakukan kunjungan monitoring evaluasi seleksi Ujian Masuk (UM)-PTKIN 2024 pada Rabu (26/6/2024). Kunjungan tersebut bertempat di Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Ketua Panitia PMB PTKIN, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si, Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D dan Ketua Panitia PMB UIN Jakarta, Priyono M.Pd serta panitia PMB lainnya.
Nyayu Khodijah menilai fasilitas ujian PMB UIN Jakarta sudah memadai dan berjalan lancar. Dirinya mengatakan, tidak ada kendala yang teridentifikasi saat mengunjungi lokasi ujian.
“Semoga yang mengikuti ujian hari ini dapat menyaring calon mahasiswa terbaik,” harap Nyayu yang juga merupakan Rektor UIN Raden Fatah Palembang.
Ia pun merasa berterima kasih kepada UIN Jakarta atas penyambutannya. Dirinya terkesan sudah disediakan berbagai jamuan dan musik di Syahida Inn.
Senada dengan Nyayu, Rektor Asep juga mengapresiasi sistem PMB UIN Jakarta saat ini. Dilihat dari kondisi saat ujian, Asep menilai para peserta merasa nyaman.
“Alhamdulillah pelaksanaan ujian kita baik. Jika ada kekurangan, maka akan segera ditingkatkan solusinya,” syukur Rektor UIN Jakarta tersebut.
Priyono menjelaskan, secara keseluruhan pelaksanaan PMB di UIN Jakarta Baru UM-PTKIN dan nantinya ada SPMB Mandiri. Pelaksanaan UM-PTKIN totalnya lima hari di beberapa ruangan UIN Jakarta. Secara teknis PMB UIN Jakarta berjalan lancar seperti kesiapan peralatan, tempat, soal dan pengawas.
"Tadi ketua panitia PMB PTKIN berkunjung dan monitoring ke sini. Biasanya juga terdapat panitia lain yang sering monitoring," ungkapnya, pada Rabu (26/6/2024).
Selain itu, Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (BAAKK), Priyono melaporkan kendala bagi peserta difabel dalam PMB PTKIN. Pendamping difabel agak kesulitan mendeskripsikan soal, dikarenakan soalnya bukan teks saja tapi ada gambar. Sehingga, pendamping harus membaca gambar dan pertanyaannya.
"Kendala difabel ini kami usulkan agar soal untuk difabel bisa dibedakan. Kalau bisa tahun depan dimudahkan untuk difabel dan pendampingnya," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan standar penggunaan ruangan dalam pelaksanaan PMB UIN Jakarta adalah 20 peserta dalam satu ruangan dengan 1 penanggung jawab ruangan dan 1 penanggung jawab teknisi. Terdapat juga ruangan di kedokteran dengan standar 50 peserta, tetapi kita isi 40 dengan 2 penanggung jawab ruangan dan 2 penanggung jawab teknisi.
Menurut Priyono, tujuan dari monitoring tersebut adalah untuk melihat bagaimana pelaksanaan UM-PTKIN di UIN Jakarta, baik kelebihan dalam pelaksanaannya maupun kekurangannya. Kekurangan dalam PMB UIN Jakarta terdapat di lokasi, seperti halnya masih banyak peserta yang nyasar saat ingin datang ke lokasi.
"Padahal sebelumnya kita sudah ada sosialisasi melalui humas UIN jakarta," pungkasnya.
(Febria Adha Larasati/ Muhammad Naufal Waliyyuddin/ Fauziah Muslimah/ Noeni Indah Sulistiyani/ Foto: Indra Aldiansyah)