Menuju QS Ranking Global: UIN Jakarta Gelar Workshop untuk Dosen Pembimbing KKN
Ruang Diorama, Berita UIN Online— Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Jakarta kembali menggelar sesi pembekalan KKN 2024 pada Selasa, (25/6/2024). Workshop kali ini khusus ditujukan untuk para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN dengan beberapa tema penting seperti Penguatan Metodologi dan Pemetaan Sosial Permasalahan Desa, Praktik Pengembangan Masyarakat Pedesaan, dan Publikasi Pengabdian Masyarakat serta Pelaporan Kegiatan.
Acara yang berlangsung di Ruang Diorama ini dihadiri oleh beberapa narasumber terkemuka seperti Guru Besar Kesejahteraan Sosial UIN Prof. Isbandi Rukminto Adi, Ph.D., Dindin Komarudin, AKS (Yayasan Kumala, Penerima Kalpataru 2024), dan Dr. Eva Nugraha (UIN Jakarta), Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Prof. Dr. Imam Subchi serta seluruh DPL KKN 2024.
Dalam sambutannya, perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr. Azkia Muharom Albantani, M.Pd.I. menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UIN Jakarta yang masuk dalam Quacquarelli Symonds (QS) Rankings by Subject 101-140 di Indonesia, sejajar dengan UGM dan UI dalam bidang Theology, Divinity and Religious Studies.
“Semoga tahun 2029, UIN Jakarta dapat masuk dalam QS Global Ranking 1200, dengan fokus bersinergi dalam penelitian dan pengabdian masyarakat dengan Program pengabdian masyarakat UIN Jakarta mencakup Pengabdian Masyarakat Berbasis 3T dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Prodi,” ucap Dr. Azkia, Selasa (25/6/2024).
Kepala Pusat PPM UIN, Ade Rina Farida, M.Si., menyatakan bahwa tema utama program ini mencakup peningkatan kesadaran lingkungan, peningkatan infrastruktur desa, penguatan usaha mikro, administrasi berbasis digital, dan penanganan stunting.
Selanjutnya, Warek 2 Prof. Dr. Imam Subchi, MA., dalam sambutannya sekaligus membuka workshop, mengungkapkan pentingnya KKN internasional untuk memperluas wawasan dan mengatasi kekurangan jumlah mahasiswa asing yang saat ini di bawah 165.
“Saya menekankan pentingnya inovasi dari luar negeri yang dapat diadopsi, serta menyarankan agar laporan KKN tidak perlu panjang, cukup 5-10 halaman namun jelas metode dan teorinya, sehingga dapat dikembangkan menjadi jurnal pengabdian atau jurnal lainnya,” tuturnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari ketiga narasumber. Seperti Prof. Isbandi yang menekankan bahwa pemberdayaan tidak hanya dilakukan pada warga masyarakat tetapi juga pada institusi yang berinteraksi dengan masyarakat yang belum memanfaatkan potensi mereka.
“Kita harus mampu memetakan permasalahan dengan baik agar solusi yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pemaparan berikutnya disampaikan oleh Prof. Dindin dan Dr. Eva yang membahas berbagai aspek pengabdian masyarakat seperti lokasi KKN dengan DPL yang sesuai dengan tema acara.
Workshop diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada para dosen pembimbing untuk mendalami materi yang telah disampaikan.
Bagi publik yang ingin menonton acara ini bisa mengaksesnya pada tayangan live streaming Youtube UIN Jakarta.
https://www.youtube.com/live/rz-xS6bdln4?si=WvAfbMw6jf0oc00j
(Ken Devina/Fauziah Muslimah/ Noeni Indah Sulistiyani/ Foto: Adib Taufiqur'Rachman)