QS World University Rankings, UIN Jakarta Pertahankan Posisi di QS Rankings Asia
QS World University Rankings, UIN Jakarta Pertahankan Posisi di QS Rankings Asia

Gedung RektoratBerita UIN Online– UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil mempertahankan dalam QS University Rankings Asia 2025 dengan menempati peringkat 751-800 di Asia dan peringkat 131 di Asia Tenggara. Keberhasilan ini dinilai mencerminkan ketahanan UIN Jakarta sebagai perguruan tinggi Islam unggulan di regional Asia di tengah kompetisi ketat pengembangan berbagai perguruan tinggi kawasan ini.

Informasi keberhasilan UIN Jakarta dapat diakses langsung dalam rilis QS World University Rankings: Asia 2025 yang diakses Jumat (8/11/2024). Lembaga yang sama menyebutkan sejumlah aspek yang menopang keberhasilan pencapaian ini seperti aspek research & discovery, learning experience, global engagement, employability, dan lainnya.

Dari berbagai aspek, aspek global engagement menjadi salah satu penopang utama pencapaian UIN Jakarta dalam mempertahankan peringkat. Aspek ini dikontribusikan terutama oleh International Research Network (10.9), International Students (3.3), Outbound Exchange (5.6), Inbound Exchange (4.6), dan International Faculty (1.3).

Menanggapi pencapaian ini, Rektor Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, menyampaikan apresiasi ke berbagai pihak di lingkungan UIN Jakarta yang telah bekerja keras mempertahankan ranking tersebut. “Pencapaian ini tentu bukan hal yang mudah. Ada kerja keras yang harus dilakukan untuk mempertahankan ranking ini,” katanya.

Rektor Asep Jahar mengungkapkan pencapaian ini tidak lepas dari internasionalisasi yang terus dilakukan sebagai salah satu pilar utama pengembangan universitas ini. Menurutnya, internasionalisasi bukan hanya sekadar strategi memperluas kerja sama internasional, tetapi juga menjadi cara untuk membawa perspektif Islam moderat dari Indonesia ke panggung dunia.

“Internasionalisasi bagi UIN Jakarta tidak hanya soal pengenalan nama, tetapi juga bagaimana kami dapat berkontribusi dalam dialog global tentang Islam yang damai dan inklusif,” ujarnya.

“Kami ingin mahasiswa dan dosen UIN Jakarta memiliki wawasan global, mengenal beragam perspektif, dan mampu berkontribusi dalam diskusi internasional tentang keagamaan dan kebudayaan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Asep menjelaskan bahwa internasionalisasi membantu UIN Jakarta menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran agar selaras dengan standar internasional. “Kami percaya bahwa mahasiswa yang belajar di UIN Jakarta perlu dibekali keterampilan global, sehingga mereka tidak hanya mampu berkontribusi bagi Indonesia, tetapi juga dunia,” tegasnya.

Sebagai bagian dari upaya internasionalisasi, UIN Jakarta telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas terkemuka dunia melalui program pertukaran mahasiswa, kolaborasi penelitian, dan pengembangan kurikulum. Selain itu, UIN Jakarta terus mengembangkan program yang memungkinkan mahasiswa internasional belajar di UIN, menciptakan lingkungan belajar yang multikultural.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi S.Ag., S.H., M.H., M.A, menyatakan bahwa pengembangan akademik dan penelitian menjadi prioritas utama dalam meningkatkan peringkat UIN Jakarta. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas akademik melalui peningkatan jumlah publikasi internasional, pembaruan kurikulum, serta peningkatan kualitas dosen dan tenaga pengajar,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Prof. Dr. Imam Subchi M.A., menegaskan komitmen UIN Jakarta untuk terus menopang internasionalisasi UIN Jakarta melalui revitalisasi infrastruktur belajar dan riset mahasiswa dan dosen UIN Jakarta. Infrastruktur memadai menjadi salah satu penopang penciptaan iklim akademik yang nyaman.

Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional sekaligus Ketua Gugus Tugas Internasionalisasi, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, menjelaskan bahwa UIN Jakarta telah menerapkan beberapa strategi khusus untuk memenuhi indikator penilaian QS Ranking, seperti reputasi akademik, reputasi lulusan, rasio dosen-mahasiswa, jumlah sitasi per artikel, dan proporsi mahasiswa internasional.“Pemeringkatan QS didasarkan pada beberapa indikator penting, dan kami telah berupaya keras untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut,” jelas Prof. Maila.

Salah satu upaya signifikan yang dilakukan adalah meningkatkan jumlah publikasi ilmiah yang terindeks internasional. “Kami sangat mendorong dosen untuk mempublikasikan hasil riset mereka di jurnal internasional, karena ini berpengaruh besar pada reputasi akademik UIN Jakarta di kancah global,” ungkapnya.

Prof. Maila juga menyoroti pentingnya kehadiran mahasiswa internasional di UIN Jakarta sebagai langkah strategis untuk memperkuat lingkungan akademik yang multikultural. “Dengan adanya mahasiswa internasional, kita menciptakan atmosfer belajar yang lebih kaya, di mana mahasiswa kita belajar dari beragam perspektif budaya dan pandangan dunia,” tambahnya.

Di samping itu, UIN Jakarta terus memperkuat kerja sama internasional dengan universitas-universitas ternama di dunia melalui berbagai program kolaborasi penelitian, pertukaran dosen, dan pelatihan internasional. “Kerja sama ini memungkinkan kami memperkaya wawasan akademik serta menciptakan peluang lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk berpartisipasi dalam kegiatan internasional,” jelasnya lebih lanjut.

Posisi UIN Jakarta di Antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)

Pada QS Asia Ranking 2025, terdapat dua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia yang masuk dalam daftar bergengsi ini, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempertahankan posisinya di peringkat 751-800 di Asia dan peringkat 131 di Asia Tenggara, sementara UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berada di peringkat lebih dari 901 di Asia dan peringkat 169 di Asia Tenggara. Ini merupakan kali pertama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang masuk dalam QS Rankings Asia.

Keberhasilan UIN Jakarta dalam mempertahankan posisinya di QS Ranking menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam di Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat internasional. UIN Jakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah representasi kualitas pendidikan tinggi Islam yang tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga berinovasi menghadapi tantangan global.

Bagi UIN Jakarta sendiri, keberhasilan mempertahankan peringkat ini melengkapi prestasi global yang diraih. Sebelumnya, UIN Jakarta menempati peringkat 101-140 dunia dalam kategori Divinity, Theology, and Religious Studies. Prestasi ini sejajar dengan universitas bergengsi seperti Cornell University dan McGill University, menegaskan pengakuan global atas kualitas pendidikan dan penelitian di bidang keagamaan yang dimiliki UIN Jakarta.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Prof. Asep menyampaikan bahwa meskipun UIN Jakarta telah berhasil mempertahankan posisinya, masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk terus meningkatkan peringkat di masa mendatang. Salah satu tantangan utama adalah memperkuat kolaborasi internasional dan mendorong dosen untuk lebih aktif dalam publikasi ilmiah internasional. “Kami akan terus mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian, serta memperluas jaringan kerja sama dengan universitas di seluruh dunia,” ungkap Prof. Asep.

Rektor juga menegaskan bahwa peningkatan peringkat QS membutuhkan komitmen yang berkelanjutan. “Kami akan terus berfokus pada inovasi akademik, peningkatan jumlah mahasiswa dan dosen internasional, serta memperkuat keterlibatan UIN dalam isu-isu global seperti SDGs. Dengan langkah-langkah strategis ini, kami optimis UIN Jakarta akan terus diperhitungkan di panggung internasional,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan dilakukan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen untuk tidak hanya mempertahankan posisinya, tetapi juga terus meningkatkan perannya sebagai pusat keunggulan pendidikan Islam yang berkontribusi pada kemajuan masyarakat dunia. (MDHR/ZM)